Ibu Anak Miskin Ini Terbiasa Pesan Semangkuk Mie. Satu Hari Sang Anak Datang Sendiri, Ternyata "Alasan Mengharukan" Anak Ini Bikin Bos Kedai Mempekerjakan Dia!

Cerpen757 - Aku seorang pengunjung setia di resto mie ramen di sudut kota ini. Aku sering melihat seorang ibu yang kurus membawa anaknya yang gendut makan mie, tapi anehnya, mereka hanya pesan semangkuk mie.

"Mama, kamu gak makan?" tanya anaknya,

"Mama udah makan kok nak, kamu makan saja selagi panas!", sabil tersenyum mamanya menyodorkan semangkok mie yang masih panas ini.

Ibu Anak Miskin Ini Terbiasa Pesan Semangkuk Mie. Satu Hari Sang Anak Datang Sendiri, Ternyata "Alasan Mengharukan" Anak Ini Bikin Bos Kedai Mempekerjakan Dia!

Sehabis mienya habis, mamanya hanya bisa mengigit bibirnya melihat anaknya makan dengan lahap. Mamanya akhirnya minta, "Nak, mama minum supnya ya? Boleh ya?", tentu saja anaknya mengiyakan dan sekejap, sup mie tersebut habis diminumnya. Tampak sekali ibu ini kelaparan, apalagi dengan tubuhnya yang kurus kerontang tersebut.

Saat mereka mau bayar, tiba-tiba bos kedai mie berkata, "Selamat, kalian menang undian kedai ini! Hadiahnya satu mangkuk mie lagi untuk dibawa pulang!"

Aku heran, sejak kapan kedai kecil seperti ini bisa ada undian? Ya, aku tahu, itu hanya upaya bos kedai ini untuk beri satu mangkuk bonus untuk mama dan anak ini.

Beberapa hari kemudian, anak ini datang sendirian. "Bos, hari ini masih ada undian berhadiah mie gak? Aku mau ikut undian buat mama di rumah". Semua orang terheran-heran, kemana perginya mamanya anak ini? Akhirnya bos angkat pertanyaan, tapi jawaban anak ini menyayat hari kami semua,"Mama jatuh sakit, gak bisa turun dari ranjang, jadi aku datang buat beliin mie kasih mama."

Sungguh tersasat hati kami semua. Bos kedai segera menghampiriku,"Tante, tante kan tamu tetap kami di sini, bisa gak minta tolong?"

Bos kedai ini meminta tolong agar aku berpura-pura dapat hadiah undian, dan akhirnya berikan mie itu ke anak ini. Aku tentu setuju! Drama kami pun dimulai! Dengan suara yang keras, bos kedai memberi selamat kepadaku karena aku menang undian. Anak tadi sedih karena tidak menang, dia hendak pergi! Namun sebelum dia pergi, aku langsung menghalanginya,"Dek, ini mie buat kamu ya... Aku udah kenyang nih soalnya".

Anak ini tidak menolak, dia hanya berterima kasih dan segera membungkusnya untuk membawanya pulang.

Bos kedai pun bertanya latar belakang keluarga anak ini. "Kakek nenek sudah meninggal, dan aku pun tak pernah bertemu dengan papaku sendiri. Mama juga gak bekerja karena sakit, karena itu aku yang bekerja sekarang! Aku kan sudah dewasa", jawabnya dengan sangat dewasa. Anak ini mendorong gerobak kecil di jalanan pagi hari dan malamnya dia memungut sampah daur ulang. Anak 8 tahun sudah bekerja serajin itu!

"Gini aja dek, kamu datang setiap hari, jam makan siang gitu, kamu datang bantu aku lap meja dan nyapu, aku kasih kamu dan mamamu masing-masing 1 mangkok mie setiap hari. Gimana?", bis inisiatif untuk membantunya."Mau mau mau! Pasti aku lakukan yang terbaik!", jawab anak ini antusias!

Aku bangga melihat anak ini. Anak seusia dia sudah mampu berpikir, mau membiayai dan merawat mamanya yang sakit.

Satu hari aku melihat anak ini berjualan pita rambut yang dibuat dia dan mamanya sendiri. Tanpa banyak tanya, dia langsung saja menyapaku, sejak itupun aku jadi pembeli setianya.

Aku yakin, anak ini akan sukses ketika besar nanti. Banyak dari kita itu tidak mensyukuri apa yang kita punya. Selalu mengeluh dalam segala kekurangan kita, paadahal, kita bisa kok memaksimalkan apa yang kita punya sekarang ini. Anak ini memberi kita contohm apa yang dia bisa lakukan sekarang, akan dia lakukan! Tidak ada kata menyerah!

Sumber : cerpen.co.id